Ayah, .. Kembalikan Tangan Ita ..

Posted On 11/25/2008 07:49:00 AM by achankoe | 0 comments

Sekedar copy paste dari sebuah milis ...

Ini kisah nyata yg lagi heboh di Malaysia skrg, jgn lupa siapkan tissue krn bener2 menyedihkan......
> Ayah, kembalikan tangan Ita.........ingatlah....semarah apapun, jgnlah bertindak keterlaluan.......kepada semua parents,

> Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran......
> Sebagai orangtua kita patut menghindari memukul
> especially pada anak2 yg masih kecil dan tak tau apa2.
> Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai waktunya
> untuk badan2 kebajikan educate org M'sia untuk praktikkan konsep 'time out" jika anak2 buat salah.

>>> Berikut ceritanya...

>>> Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar
>>> meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak
>>> tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun.
>>> Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena
>>> sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas
>>> buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di
>>> halaman rumahnya.
>>> Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret
>>> lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari
>>> marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru
>>> ayahnya. Ya. karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak
>>> jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan
>>> kreativitasnya.
>>> Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin
>>> menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan
>>> maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan
>>> ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya
>>> mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh sipembantu rumah.
>>> Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil
>>> yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama
>>> lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus
>>> menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" .. Pembantu rumah yang tersentak
>>> dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya
>>> merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi
>>> diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak
>>> tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.
>>> Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari
>>> kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu
>>> ayahhh.. cantik .kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja
>>> seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambilsebatang
>>> ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya
>>> berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa
>>> menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak
>>> tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
>>> Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas
>>> dengan hukuman yang dikenakan.
>>> Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa. Si ayah cukup
>>> lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri
>>> anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah
>>> tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
>>> Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak
>>> kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu.
>>> Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga
>>> menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si
>>> pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan
>>> anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah
>>> tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.
>>> Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang
>>> menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi
>>> pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah
>>> menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari
>>> bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu".jawab pembantunya
>>> ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu
>>> masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat
>>> anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu
>>> kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan
>>> tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke
>>> klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si
>>> anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia
>>> dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah
>>> beberapa
>>> hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada
>>> pilihan.."
>>> kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu
>>> dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut."Ini
>>> sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya
>>> harus
>>> dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu
>>> bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia
>>> berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
>>> Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air
>>> mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat
>>> persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius
>>> yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga
>>> keheranan
>>> melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah
>>> dan
>>> ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi
>>> melihat
>>> mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara
>>> dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu. Dita tidak akan melakukannya
>>> lagi.. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi. Dita
>>> sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu
>>> gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya
>>> memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung
>>> histeris.
>>> "Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak
>>> akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?.
>>> Bagaimana Dita mau bermain nanti?. Dita janji tdk akan mencoret2
>>> mobil
>>> lagi, " katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar
>>> kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah
>>> terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada
>>> akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan
>>> dan
>>> ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski
>>> sudah minta maaf.
>>> Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan
>>> kehancuran
>>> bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan
>>> kepedihannya
>>> dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi.,
>>> Namun.., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb
>>> tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan
>>> ayahnya..
>>>
>>> "Sangat patut jadi renungan. Saya harap dapat disebarluaskan"

Baca Lagi? Mau Mau Mau? ......
| | edit post