Si "Sunset" datang, .. e .. eee ... Over Time pun datang ..

Posted On 12/30/2008 05:53:00 PM by achankoe | 0 comments

Nah ini dia, akhir tahun 2008, gara-gara ada tuh si "Sunset Policy" dateng, e ... eeeee... kita-kita pun jadi lembur, ... jadi pulang malem deh ....

Tapi ya lumayan juga sih namanya aja pelayanan, yang penting kita senang dengan pekerjaan dan rutinitas yang kita lakukan, so ... it's no problem ... sekalian nyoba merasakan keq apa rasanya pulang malem, ... gak kebayang aja keq kawan-kawan yang di kota besar, Jakarta, dll ... bukan cuma akhir tahun ini pulang malem, jangan-jangan malah tiap hari ...malah ada kawan, sangking seringnya pergi pagi, ank belum bangun, trus pulang malem, anak udah tidur, .. eee ... pas ketemu sama si anak, dipanggilnya bapakanya dengan panggilan, ... "Om" ...kasihan, miris deh dengernya ... itu salah satu kelebihan di daerah, enak pergi dan pulang kerja ndak kuatir ... enjoy ajaaa ..

Salaaam tuk semua "korban lembur si Sunset" ...

Baca Lagi? Mau Mau Mau? ......
| | edit post

Ayah, .. Kembalikan Tangan Ita ..

Posted On 11/25/2008 07:49:00 AM by achankoe | 0 comments

Sekedar copy paste dari sebuah milis ...

Ini kisah nyata yg lagi heboh di Malaysia skrg, jgn lupa siapkan tissue krn bener2 menyedihkan......
> Ayah, kembalikan tangan Ita.........ingatlah....semarah apapun, jgnlah bertindak keterlaluan.......kepada semua parents,

> Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran......
> Sebagai orangtua kita patut menghindari memukul
> especially pada anak2 yg masih kecil dan tak tau apa2.
> Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai waktunya
> untuk badan2 kebajikan educate org M'sia untuk praktikkan konsep 'time out" jika anak2 buat salah.

>>> Berikut ceritanya...

>>> Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar
>>> meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak
>>> tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun.
>>> Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena
>>> sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas
>>> buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di
>>> halaman rumahnya.
>>> Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret
>>> lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari
>>> marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru
>>> ayahnya. Ya. karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak
>>> jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan
>>> kreativitasnya.
>>> Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin
>>> menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan
>>> maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan
>>> ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya
>>> mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh sipembantu rumah.
>>> Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil
>>> yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama
>>> lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus
>>> menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" .. Pembantu rumah yang tersentak
>>> dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya
>>> merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi
>>> diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak
>>> tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.
>>> Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari
>>> kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu
>>> ayahhh.. cantik .kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja
>>> seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambilsebatang
>>> ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya
>>> berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa
>>> menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak
>>> tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
>>> Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas
>>> dengan hukuman yang dikenakan.
>>> Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa. Si ayah cukup
>>> lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri
>>> anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah
>>> tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
>>> Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak
>>> kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu.
>>> Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga
>>> menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si
>>> pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan
>>> anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah
>>> tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.
>>> Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang
>>> menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi
>>> pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah
>>> menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari
>>> bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu".jawab pembantunya
>>> ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu
>>> masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat
>>> anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu
>>> kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan
>>> tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke
>>> klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si
>>> anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia
>>> dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah
>>> beberapa
>>> hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada
>>> pilihan.."
>>> kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu
>>> dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut."Ini
>>> sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya
>>> harus
>>> dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu
>>> bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia
>>> berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
>>> Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air
>>> mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat
>>> persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius
>>> yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga
>>> keheranan
>>> melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah
>>> dan
>>> ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi
>>> melihat
>>> mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara
>>> dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu. Dita tidak akan melakukannya
>>> lagi.. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi. Dita
>>> sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu
>>> gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya
>>> memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung
>>> histeris.
>>> "Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak
>>> akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?.
>>> Bagaimana Dita mau bermain nanti?. Dita janji tdk akan mencoret2
>>> mobil
>>> lagi, " katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar
>>> kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah
>>> terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada
>>> akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan
>>> dan
>>> ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski
>>> sudah minta maaf.
>>> Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan
>>> kehancuran
>>> bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan
>>> kepedihannya
>>> dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi.,
>>> Namun.., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb
>>> tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan
>>> ayahnya..
>>>
>>> "Sangat patut jadi renungan. Saya harap dapat disebarluaskan"

Baca Lagi? Mau Mau Mau? ......
| | edit post